Lilypie

Lilypie - Personal pictureLilypie Second Birthday tickers

Jumat, 05 Juli 2013

Kakek Zainal

Hutan Liar memang sudah menjadi teman sehari-hari bagi Kakek Zainal, 63 tahun. Istrinya sudah lama meninggal, sekarang ia hanya bersama cucunya. Pagi itu tak biasanya, ia hanya bisa terbaring lemah. "Di, kakek harap kau mau memaafkan kakek. Kakek tak layak menjadi kakek bagimu. kakek hanya seorang pembawa kayu bakar" , ucap kakek terengahlalu kemudian kakek menghembuskan nafas terakhir disusul dengan isak tangis Andi.
,

Senin, 18 Juni 2012

"level kita berbeda" itu ucapmu...

satu kata yang selalu kurasakan ketika kata itu hadir...
hanya sedih yang kurasa...
aku pikir,itu semua hanya ada di sinetron-sinetron yang pernah aku saksikan,,

tapi nyatanya, itu terjadi sendiri padaku..
yang lebih menyakitkan adalah aku sebagai pemeran utamanya...

andai aku bisa memilih,,
bukan inginku lahir dari keluarga yang berkecukupan,,
profesiku hanya cita-citaku sejak semasa kecil dulu,,

andai  engkau tahu,,
aku tak pernah memiliki hidup yang hampir sempurna...
karena semuanya tlah berakhir saat engkau memilih pergi...

masa depan yang indah yang pernah kuimpikan harus berakhir begitu saja...
menyimpan luka yang sangat dalam,,
dan aku sendiri tak pernah tau sampai kapan ini semua bisa kembali seperti dulu...

kakiku seakan lumpuh untuk berjalan kembali....
terhempas jauh didalam keterpurukan...

Tentang Rindu^^

Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
Tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia
Disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan
Biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula

Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
Dari musim ke musim ia menjadi laluan
Pengembara yang mencari cintanya yang hilang
Disitu rumput yang telah lama bertukar warna
Bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup

Rindu adalah musim yang tak pernah tentram
Resah datang gelisah berulang mengusik nasib
Hanya dzikir dan do’a menjadi penawar mereda pedih dan sakit
Dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan
Dalam senyap air mata perlahan-lahan menitik

Rinduku yang Sempurna Untukmu

Seiring langkahku menapaki waktu... 
Tersiratlah lembaran cerita masa lalu...
Terlantunlah irama lagu hati yang indah Hanya untuk mengenang kisahku...
Dentingan detak jantung yang berdegup..
Mengingatkanku pada sesosok bayangan...
Tanpa berpikir dan tanpa berkhayal..Kau hadir dalam mimpiku...
karena RINDUKU YANG SEMPURNA hanya untukmu...
Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu..
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati kehampaan ini
Mungkin air mata yang tulus
Akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta

inginku...

Ku bangun istana cinta diatas setiaku
Ku lindungi dindingnya dengan percayaku
Ku hiasi semuanya dengan keihklasanku
Ku rawat keteguhanya dengan ketulusanku
Dan ku ciptakan kedamaian dengan kasih sayangku
Andai takdir tak merenggutmu
Andai ku bisa menjaga keabadian hidupmu
Aku bukan Tuhan Yang Maha Mampu Mengendalikan semua apa yang ku mau
Aku juga bukan malaikat penjagamu Yang slu menemanimu sepanjang waktu

Rabu, 04 Januari 2012

ketika akan kututup lembar terakhir dari diaryku.



jika kesendirian adalah takdir,
seharusnya bisa ikhlas semudah ikhlas dititipi hati yg dicintai cinta….
seharusnya mampu….

DIA lah Yang Maha Berkehendak….
jika DIA berkendak, maka tak satupun makhlukNYA mampu mencegah...

maka, hanya mampu bersandar pada satu-satunya harap…..
dan rindu hanya pada satu-satunya cinta…

Sabtu, 31 Desember 2011

Menantimu Diujung Waktuku...


‎"Bukankah Adam dan Hawa sempat terpisah jarak dan waktu, ketika sama-sama diturunkan ke bumi? Hingga nyata-nyatanya Allah kembali mempertemukan mereka. Maka bersabarlah."

Meski ku berharap kisahku berakhir seperti romansa cinta Fatimah dan Ali.
Namun sekiranya KAU menghendaki lain, dan terukir seperti sejarah cinta Salman al-Farisi, itupun tak akan ku sesali.
Sekiranya tak ada cinta insani untukku, Cukuplah Cinta Allah penyuluh hidupku.
Kelak kan ada cinta insani untukku sebagaimana cintaku terhadap-NYA...Insyaallah...

Ingin memiliki kesabaran yang luas dan dimudahkan dalam ikhlas, walau nyatanya tak mudah....